
Repong damar ini merupakan contoh
keberhasilan sistem yang dirancang dan dilaksanakan tanpa perencanaan yang
sistematis. Masyarakat melakukannya sendiri secara turun temurun tanpa
bantuan dan masukan dari pemerintah. Ternyata tradisi ini terbukti mampu
dikelola dengan baik secara turun temurun sampai generasi saat ini.
Pelestarian repong damar ini banyak sekali
keuntungan yang diperoleh baik secara ekonomis maupun lingkungan hidup karena
pengelolaannya unik. Sistem repong diyakini mampu merekonstruksi ekosistem
hutan dan lahan pertanian, juga menguntungkan dalam jangka panjang akan
mendatangkan keuntungan ekonomi memiliki landasan sosial yang kokoh. Repong
damar dapat dianalisa sebagai hutan tropis.
Namun kondisi repong damar yang ada saat ini sangat memprihatinkan, dimana penebangan pohon damar yang akhir-akhir ini marak disebabkan kurangnya kesadaran pelestarian akan pohon ini. Hanya karena alasan ekonomi dan kepentingan sesaat pohon ditebang dan kemudian dijual kayunya. Sementara itu sebatang pohon damar untuk menghasilkan produksi damar memerlukan 25-30 tahun baru berproduksi.
Namun kondisi repong damar yang ada saat ini sangat memprihatinkan, dimana penebangan pohon damar yang akhir-akhir ini marak disebabkan kurangnya kesadaran pelestarian akan pohon ini. Hanya karena alasan ekonomi dan kepentingan sesaat pohon ditebang dan kemudian dijual kayunya. Sementara itu sebatang pohon damar untuk menghasilkan produksi damar memerlukan 25-30 tahun baru berproduksi.
Alfian
Jaringan Radio Komunitas Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar