Sabtu, 14 Juli 2012

Ibu Rumah Tangga Belajar Mengkritisi Tayangan TV


Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV selama berjam-jam hampir sepanjang hari. Apa yang ditonton? Anak-anak menonton acara TV apa saja karena kebanyakan keluarga tidak memberi batasan yang jelas. Mulai dari acara gosip selebritis, berita kriminal, sinetron remaja yang penuh kekerasan, seks, intrik, mistis, amoral. Termasuk juga acara anak yang sebagian besar berisi adegan yang tidak aman dan tidak pantas ditonton anak. 

 Kalangan industri televisi mempunyai argumentasi sendiri mengapa mereka menyiarkan acara-acara yang tidak memperhatikan kepentingan anak dan remaja. Intinya, kepentingan bisnis telah sangat mengalahkan dan menempatkan anak dan remaja kita sekadar sebagai pasar yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya. Meski stasiun TV sudah mulai memperbaiki isi siaran mereka melalui rambu-rambu/kode D, RBO, Dll.

Fakta buruk tersebut yang menggugah para ibu rumah tangga di Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah untuk belajar mengenai literasi media”Pengkritisan, Pemantauan Tayangan TV”. Kegiatan belajar/diskusi yang dilakukan setiap 1 bulan ini diinisiatori oleh Jaringan Radio Komunitas Lampung yang didukung Cipta Media Bersama.

Diskusi kali ini memang berbeda dengan diskusi sebelumnya, karena diskusi ini menggunakan bahasa daerah(Lampung) dengan tujuan sebagai bentuk pelestarian budaya serta untuk lebih memudahkan dalam menyampaikan dan menerima materi diskusi.

Kegiatan ini diikuti 25 ibu rumah tangga, 5 pegiat RKSP Fm dan 1 orang Staff JRKL. Kegiatan yang dilakukan di rumah salah satu warga Pekon Pahmungan ini berlangsung selama 2 jam, metode yang dilakukan dalam diskusi ini adalah: fasilitator menyampaikan materi setelah itu membagi peserta dalam kelompok dan masing-masing kelompok berdiskusi.

Sesi terakhir diskusi ini masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, suasana tegang, canda tawa tumpah dalam sesi ini. Salah satu peserta mengatakan, bahwa proses belajar ini memang berbeda dengan disekolahan karena lebih aplikatif sehingga apa yang didapat betul-betul melekat dan dilakukannya.

Dalam diskusi ini peserta telah mampu menganalisis tayangan TV yang tidak baik, yang selanjutnya peserta mengajarkan keluarganya. Beberapa tayangan TV yang dianggap tidak baik adalah: tayangan Humor(OVJ), Tayangan Mistik(Sandal Bolong, Tutur Tinular) Tayangan Iklan(Es Krim, Rokok, Dll). Solusi yang ditawarkan ketika tayangan TV tidak baik yaitu: Mematikan TV, Mengadukan ke KPID dan JRKL, Membuat Jadual Menonton dikeluarga. 

Alfian(Jaringan Radio Komunitas Lampung)
Pahmungan, Krui Lampung Barat                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar