
Namun, betulkan anak-anak dinegeri ini terbebas dari pengaruh lingkungan
seperti media massa? terutama
tayangan televisi. Kebanyakan anak menonton TV lebih dari 4 jam sehari. Tayangan yang mereka tonton, di
antaranya adalah tayangan anak yang tidak aman, sinetron, infotainmen, reality
show, dan sebagainya, yang jelas dapat mengganggu bahkan merusak masa kanak-kanak
mereka karena masuknya dunia orang dewasa dalam pikiran anak.
Semestinya, anak-anak lebih banyak bermain
terutama yang melibatkan aktivitas fisik dan mengisi waktu senggangnya dengan
kegiatan yang sesuai dengan dunianya.
Oleh karena itu Jaringan Radio Komunitas Lampung bersama
Kelompok PANTAU TV(Desa Siliwangi Hanura dan Desa Pahmungan Krui) mengajak kepada seluruh keluarga, masyarakat untuk mengurangi kertergantungan
anak pada media khususnya
televisi dan
menggantinya dengan kegiatan lain yang menyenangkan, yang melibatkan anggota
keluarga yang lain dan juga dengan teman-teman mereka(Jalan-jalan, Bercocok
Tanam, Bermain, Memasak, Dll).
Jangan nyalakan pesawat TV pada tanggal 27 Juli 2012 karena hari itu adalah HARI TANPA TV. Matikan TV mu Sehari!!!
Hari Tanpa TV sama sekali bukan anti TV. Konteksnya adalah perlindungan pada anak dari dampak negatif TV. Ini juga merupakan ungkapan keprihatinan terhadap isi tayangan TV yang tidak berkualitas dan tidak aman untuk anak. Apabila para keluarga dapat bersatu menolak tayangan seperti itu, maka industri penyiaran pasti akan lebih memperhatikan hak kita sebagai konsumen tayangan TV.
Dukungan masyarakat sangat diperlukan dan akan di sampaikan ke KPID.
Dukungan dapat disampaikan melalui SMS dengan cara KETIK JRKL Isi Pesan Kirim
Ke 087788802262 atau mengisi formulir yang telah disiapkan di kelompok PANTAU
TV Siliwangi Hanura padang cermin dan PANTAU TV desa Pahmungan, Krui.
Alfian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar