Senin, 04 Juni 2012

Bimbingan Konseling Wujud Pertolongan Bagi Siswa


Pendidikan merupakan kebutuhan manusia karena dengan pendidikan manusia menjadi lebih maju dan bermartabat. Menurut Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,  Pasal 1 Ayat 1 Menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Selama mengembangkan ilmu pengetahuan manusia menggunakan sarana pendidikan berupa sekolah yang dijadikan sebagai pusat pendidikan.

Tiga Komponen
Di dalam dunia pendidikan ada tiga komponen pendidikan yang meliputi, pertama: bidang administrasi dan supervisi, Kedua: bidang pengajaran, Ketiga: bidang bimbingan dan konseling. Kegiatan pendidikan yang baik dan ideal hendaknya mencakup ketiga bidang tersebut.

Sekolah atau lembaga pendidikan yang hanya menjalankan program kegiatan instruksional (pengajaran) dan adminstrasi saja tanpa memperhatikan kegiatan bidang pembinaan peserta didik. Hal ini mungkin hanya akan menghasilkan induvidu yang pintar  dan cakap serta bercita-cita tinggi, tetapi mereka kurang mampu dalam memahami potensi yang dimilikinya dan tidak mampu mewujudkan dirinya didalam kehidupan bermasyarakat.

Hal tersebut menyebabkan mereka mengalami kegagalan dan kesukaran sewaktu terjun kemasyarakat atau lapangan pekerjaan. Dalam kondisi seperti inilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling yang memfokuskan kegiatannya dalam membantu peserta didik agar mereka dapat berhasil dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya dengan melalui program pelayanan bimbingan dan konseling yang baik. Sehingga peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin.

Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan suatu program pendidikan disekolah, hal ini dimaksudkan karena peserta didik disekolah sering mengalami persoalan baik persoalan pribadi, sosial, akademik, karier. Sering dijumpai adanya kebingungan dan kesulitan diantara peserta didik yang sedang menekuni studinya dan akan mempersiapkan dirinya untuk meniti karier di masa mendatang terutama karena diantara peserta didik kurang memahami dirinya, memahami dunia kerja serta memahami bakat dan minatnya. Untuk itulah kiranya kepada peserta didik perlu diberikan informasi tentang diri pribadinya dan menempatkan jurusannya sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

Bimbingan karier merupakan suatu proses perkembangan berkesinambungan yang membantu peserta didik melalui perantara kurikuler yang dapat membantu terutama dalam hal perencanaan karier, pembuatan keputusan, perkembangan keterampilan atau keahlian, informasi karier dan pemahaman diri (Sukardi, 1984: 25).

Pemahaman tentang hal ini merupakan salah satu usaha layanan yang harus diwujudkan dalam program bimbingan karier disekolah. Informasi yang cukup memadai dan tepat tentang karier merupakan suatu bahan yang berguna untuk mengadakan pemahaman tentang faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor kelemahan yang dimilikinya. Informasi jabatan atau karier merupakan salah satu alat yang dipergunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami dirinya sendiri, bakat minatnya serta dunia kerja pada umumnya. Maka kepada pembimbing termasuk konselor sekolah diharapkan memiliki serta memahami informasi karier yang cukup memadai guna menyusun dan melaksanakan program layanan bimbingan karier disekolah.

Oleh karena itu proses pencapaian pendidikan yang diharapkan tidak terlepas dari adanya bimbingan konseling yang aktif dalam membimbing karier peserta didik serta membantu peserta didik menemukan karier yang sesuai dengan bakat minat yang dimilikinya.

Untuk itu bimbingan dan konseling terasa diperlukan sebagai suatu bentuk pertolongan dan layanan pada peserta didik yang menghadapi masalah tantang penyesuaian bakat dan minatnya. Dengan demikian peserta didik mampu mengambil keputusan untuk menentukan pilihan kariernya.

Nurdiana Hidayati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar